Bangkit Bersama Bulan Puasa (Ramadhan)
Bangkit Bersama Bulan Puasa ( Ramadhan )
Sebentar lagi kita akan memasuki bulan ramadhan atau yang sering di sebut bulan puasa, karena pada bulan ini di wajibkan kepada seluruh kaum muslimin dan muslimat untuk melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan full. Ibadah puasa ini masuk kedalam rukun islam yang ke 4, artinya, ibadah puasa menjadi syarat wajib beragama islam. Dalam Al-Qur'an surat Al-baqarah ayat 183 yang artinya: " Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."
Diantara keutamaan-keutamaan bulan ramadhan yaitu; pada bulan ramadhan Allah Swt., Menurunkan Al-qur’an di malam lailatul qadar (al-qadar). Bulan ramadhan adalah bulan yang di berkahi Allah. Pada bulan ini dibukakannya pintu-pintu surga sedangkan di tutupnya pintu-pintu neraka dan setan-setan di belenggu ( HR. Bukhari dan Muslim). Dan pada bulan ini pun merupakan waktu yang mustajab untuk berdo’a, “setiap muslim memiliki do’a yang mustajab (terkabul) yang ia berdo’a dengannya pada malam bulan ramadhan”. (Hadist riwayat Ahmad).
Dengan keutamaan atau kelebihan bulan ramadhan ini memberikan keberkahan bagi kita semua baik umat muslim dan non muslim. Bagi orang muslim di berikannya pahala yang berlipat ganda, bahkan orang yang tidur karena menahan lapar dan haus pun mendapatkan pahala, apalagi yang mengerjakan ibadah lainnya. Dan bagi orang non muslimpun Allah berikan rizki yang tak terhingga.
Seperti dalam hadist, diriwayatkan dari Salman Al-farizi ra, ia berkata : Rasulullah saw telah menyampaikan khutbah kepada kami ; "Wahai manusia telah menaungi di atas kalian bulan yang agung, bulan yang penuh keberkahan."
"Sekiranya manusia mengetahui kebaikan-kebaikan yang terdapat di bulan ramadhan, tentulah mereka mengharapkan agar seluruh bulan adalah bulan ramadhan." (HR. Ibnu Huzaimah).
Namun berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kita tidak bisa menyambut dan beraktivitas dengan bebas di karenakan adanya pandemi covid-19. Pandemi covid-19 atau yang di sebut corona virus, begitu berdampak dan menakutkan bagi warga indonesia khususnya, pengangguran tiba-tiba meningkat karena banyaknya karyawan yang di phk, produksi meningkat, kebutuhan meningkat drastis. Terutama kebutuhan akan produk masker dan alat-alat kesehatan. Sedangkan penghasilan warga masyarakat mengalami ke anjlokan di samping kebutuhan yang semakin meningkat dan harga barang yang terus melambung, akibatnya terjadi kekurangan dan kemiskinan, serta sulitnya mencari rupiah karena sebagian tempat-tempat mengais rezeki terpaksa harus di tutup, kafe-kafe, warung-warung, terutama para pelaku usaha UMKM yang memiliki modal kecil. Dampak covid begitu mencekam sehingga membuat para pejuang rupiah panik, stres sehingga timbulah permasalahan-permasalahan baru, seperti permasalahan rumah tangga yang berakibat meningkatnya kasus perceraian, kasus pembunuhan, pencurian dan hal-hal kriminal lainnya.
Segala upaya pencegahan dilakukan dari mulai membatasi setiap orang yang beraktivitas di luar rumah, cuci tangan dengan sabun, jaga jarak, menggunakan masker, memakai handsanitizer, vaksin dan sebagainya, bahkan ketika solat berjamaah pun kita harus menjaga jarak agar mengurangi risiko terjadinya penyebaran virus covid-19. Di beberapa daerah yang terdampak positif atau zona merah, mengharuskan para jamaah solat jum'at, solat tarawih dan aktivitas jemaah lainnya di rumah. Sehingga membuat kehidupan sosial budaya masyarakat terganggu, karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial dan makhluk budaya yang saling ketergantungan satu dengan yang lainnya. Hal ini membuat aktivitas yang hangat antar tetangga antar kerabat menjadi dingin karena adanya pembatasan interaksi, komplek-komplek yang awalnya ramai menjadi hening bak tak berpenghuni, hanya lampu-lampu, rumah-rumah yang bersaksi bahwa masih ada kehidupan di dalam kesunyian.
Saat lebaran tiba di masa pandemi terasa begitu berbeda, takbir yang ramai oleh anak-anak kecil yang berlarian penuh kegembiraan, menjadi takbir yang di laksanakan di dalam rumah karena ketakutan yang mendera para manusia, mungkin hanya beberapa orang saja yang mengumandangkan takbir di masjid-masjid. Lalu adanya larangan mudik yang mendera para perantau sehingga mereka tidak bisa berjumpa dengan sanak saudara, dan larangan-larangan lainnya.
Untungnya kita berada di zaman yang sudah maju dan berkembang sehingga menghadapi hal menyeramkan seperti pandemi ini tidak terlalu menyiksa karena adanya internet, sehingga kita masih bisa berkomunikasi tatap muka walau jauh diraga tetap dekat dimata dan juga dengan adanya layanan ekspedisi seperti JNE, memudahkan kita yang tidak bisa pulang ke kampung halaman untuk berkirim barang, THR lebaran dan lain sebagainya, kepada kerabat dan sanak saudara jadi terasa lebih dekat dan mudah.
Jarak bukanlah alasan untuk kita tidak bisa bersilaturahmi, dan salah satu keunggulan dari JNE yang saya sukai adalah kita tidak perlu repot ke kantor cabang untuk mengirimkan barang atau paket kita, cukup lewat whatsapp jemput barang maka petugas JNE akan segera datang ke rumah untuk mengambil paket yang sudah kita siapkan tanpa jumlah minimum artinya satu paket pun akan tetap di jemput.
Nah sekarang ini Alhamdulillah kita bisa menyambut dan melaksanakan aktivitas-aktivitas di bulan ramadhan yang akan datang nanti dengan penuh suka cita dan gembira tanpa batasan interaksi seperti dilarang keluar rumah, karena pandemi covid-19.
Pasca pandemi ini harus kita jadikan semangat baru bangkit bersama setelah keterpurukan, seperti di ulang tahun JNE yang ke 32 ini yang mengusung semangat untuk "Bangkit Bersama".
Dengan berakhirnya masa pandemi, kita kobarkan kembali semangat yang sempat terpendam, suasana gelap yang mengekang kini berubah menjadi sinar yang terang benderang.
Ramadhan segera tiba hore hore hore... Kita warnai kembali ramadhan kali ini dengan penuh suka cita kebahagiaan, kegiatan-kegiatan kerohanian, yang menumbuhkan pahala berlipat ganda, seperti solat berjamaah, tarawih, menggelar buka bersama anak-anak yatim piatu, saling memberi pada sesama, tetangga, terutama yang kurang mampu, meningkatkan sikap toleransi dengan menghormati dan mengurangi perdebatan yang menimbulkan percikan amarah.
Pada bulan ramadhan ini biasanya banyak sekali yang beralih profesi menjadi pedagang dadakan. Kok bisa? Tentu saja karena bulan ramadhan ini adalah bulan penuh keberkahan atau bulan rezeki nomplok para pedagang. Baik pedagang di bidang fashion, elektronik, kecantikan atau kosmetik dan lain sebagainya, apalagi pedagang makanan, takjil di buru dimana-mana, segala bentuk dan rasa makanan selalu terjual habis di bulan ramadhan ini, juga minuman-minuman baik yang tradisional maupun yang kekinian selalu laris, Khususnya minuman-minuman segar seperti es kelapa, es cincau, bajigur, boba, aneka jus dan es campur. Sehingga memberikan omset yang luar biasa untuk mereka masyaAllah. Dengan demikian hal ini memicu kita untuk memiliki penghasilan sampingan di bulan ramadhan. Terlebih dari apapun profesi kita sebelumnya.
Banyak para ibu rumah tangga yang berinovasi berkreasi di bulan ramadhan ini dengan membuat beragam dan beraneka macam kue, dari mulai kue kering seperti, nastar, sagu, kastangel, putri salju, kue sempit, kacang, dan lain sebagainya. Sampai kue basah, seperti; kue karamel, chiffon cake, prol tape dan lain sebagainya, bahkan ada pula yang membuka jasa membuat kue tradisional seperti; rengginang, semprong, kembang goyang, kue ali, dodol, wajit, kembang ros, opak, biji ketapang, teng-teng atau gipang dan lain sebagainya. Ada pula yang membuka jasa sedia kue untuk hampers, parcel buah, parcel snak dan lain sebagainya, untuk menambah pemasukan di bulan ramadhan.
Biasanya di kalangan masyarakat sunda, dan betawi menjelang hari raya idul fitri atau yang di sebut lebaran, selalu membuat kue khas yaitu dodol, dan biasanya di lakukan oleh beberapa orang, kadang beberapa tetangga yang nantinya akan di bagi rata setelah jadi.
Nah menariknya dari dodol ini, terkait filosofi dodol itu sendiri, konon dodol merupakan makanan pemersatu bangsa, hal tersebut tergambar dalam pembuatan dodol itu sendiri, dalam pembuatan dodol tersirat makna yang menggambarkan kebersamaan dan dari bahan-bahannya tersirat makna keberagaman, dalam pembuatan dodol ini kita membutuhkan kerja sama, gotong royong untuk mengaduk bahan-bahan menjadi satu, dan di perlukan kerja keras kekuatan untuk mengaduk dodol setelah bahan-bahan mulai mengental, biasanya tekstur dodol akan semakin elastis, padat dan berat saat di aduk hingga dodol matang sempurna.
Jadi dari pembuatan dodol ini kita belajar kerja sama, gotongroyong, dan yang terpenting yaitu bahwa keberagaman akan membawa ke nikmatan saat kita bisa memperlakukannya dengan baik, bukan malah menjadi pemecah di antara kita.
Membicarakan bulan ramadhan selain makanan dan minuman ada satu buah yang identik di bulan ramadhan ini, yaitu buah timun suri, yang selalu di cari keberadaannya oleh sebagian masyarakat terutama yang memang menyukai buah ini. Seperti saya dan keluarga harus selalu ada buah ini saat berbuka, jika tidak ada yang menjual di sekitar rumah maka kita akan mencari ke tempat lain atau di zaman yang serba mudah ini kita bisa memesannya lewat market place yang akan di kirimkan oleh kurir JNE sampai ke depan pintu rumah dengan selamat.
Nah untuk yang memang menyukai kesenian atau yang memiliki ide-ide kreatif bisa banget nih membuat kerajinan dengan tema bulan ramadhan dan lebaran, kerajinan tersebut bisa berupa aksesoris, akrilik, furnitur, amplop lebaran, kartu ucapan dan lain sebagainya. Kemudian hasil karya temen-temen sekalian bisa di pakai sendiri atau di jual secara online ataupun offline, lumayan bisa nambah uang jajan saat lebaran nanti.
Di samping itu semua mari kita isi bulan ramadhan kali ini dengan aktivitas-aktivitas yang bermanfaat, seperti membangunkan sahur, menyediakan sahur gratis, memberikan pakaian yang baik untuk para anak jalanan, pemulung, dan orang yang kurang mampu, menggelar pengajian, mengadakan komunitas tadarusan, belajar bareng, menumbuhkan kembali sikap gotong royong yang sempat pudar karena pandemi seperti; membersihkan sampah di lingkungan komplek, tempat bekerja, tempat beribadah, sekolah dan tempat-tempat yang harus di jaga kebersihannya, dan juga hal-hal bermanfaat lainnya.
Seperti ngabuburit sambil belajar al-qur’an, ngabuburit yang biasanya berburu makanan kita upgrade jadi bagi-bagi makanan atau belajar masak makanan-makanan untuk berbuka nanti, bisa juga sambil dengerin ceramah di tv supaya jasmani dan rohani kita terisi dengan nutrisi yang cukup dan baik.
Atau mengadakan permainan yang mengasah keterampilan, atau bisa juga mengadakan perlombaan seperti writing competition yang di selenggarakan oleh JNE, dengan tema “Bangkit Bersama”. Dengan mengadakan kontes menulis ini, kita turut serta mendukung para masyarakat khususnya remaja yang memiliki bakat untuk menguji kemampuan menulisnya. Biasanya dengan mengikuti lomba kita akan merasa tertantang sehingga menumbuhkan semangat dan kemampuan yang kita miliki untuk maju dan berkembang. Dengan berliterasi kita turut melestarikan ilmu yang kita miliki, agar bermanfaat bagi semua orang.
Untuk itu saya ucapkan terimakasih kepada JNE yang menyelenggarakan kompetisi bagi masyarakat baik khalayak umum, mahasiswa, karyawan dan jurnalis.
Dan di ulang tahun yang ke 32 ini saya ucapkan, “selamat ulang tahun” semoga JNE selalu jaya.
Jangan lupa bagi anda yang memiliki hobi menulis segera daftarkan diri di writing competition yang di selenggarakan oleh pihak JNE, dan jangan lupa berkirim barang menggunakan layanan ekspedisi JNE. Mudah, cepat, terpercaya. Membantu pelaku UMKM di seluruh indonesia. JNE selalu bisa, bersama JNE bangkitkan usaha kita!!.
#jne32tahun
#jnebangkitbersama
#jnecontentcompetition2023
#connectionhappiness

Komentar
Posting Komentar